Materi 6 - LINKED LIST
Materi 6
LINKED
LIST
PENDAHULUAN.
Dalam suatu linear
list kita dapat melakukan operasi penyisipan atau penghapusan atas
elemen-elemennya pada sembarang posisi.
Misalkan ada 1500
item yang merupakan elemen dari suatu linear list.
Jika elemen ke-56
akan kita keluarkan, maka elemen ke-1 s/d elemen ke-55 tidak akan berubah
posisinya pada linear list tersebut. Tetapi elemen ke-57 akan menjadi elemen
ke-56, elemen ke-58 akan menjadi elemen
ke-57 dst. Selanjutnya, jika kita sisipkan satu elemen pada posisi setelah
elemen ke-41, maka elemen ke-42 s/d elemen ke-1500 akan berubah posisinya.
Untuk menyatakan
keadaan diatas diperlukan suatu konsep yang berbeda dengan konsep sekuensial
sebelumnya.
Linked list merupakan
suatu cara non-sekuensial yang digunakan untuk merepresentasikan suatu data.
DEFINISI.
Linked list (one way
list) adalah suatu kumpulan elemen data (yang disebut sebagai node) dimana
urutannya ditentukan oleh suatu pointer.
Setiap elemen (node)
dari suatu linked list terdiri atas dua bagian, yaitu :
- INFO , berisi informasi tentang elemen data yang bersangkutan.
- NEXT (link field/next pointer field), berisi alamat dari elemen
(node) selanjutnya yang
dituju.
Berikut ini sebuah
contoh linked list yang terdiri atas 4 node :

Pada
node ke-4 field NEXT-nya berisi NULL, artinya node ke-4 tsb. adalah node
terakhir.
Node-node
dalam linked list tidak harus selalu digambarkan paralel seperti pada gambar
diatas. Linked list pada contoh diatas dapat pula digambarkan seperti berikut ini :

CATATAN :
-
Ada dua hal
yang menjadi kerugian dengan representasi suatu data dengan linked list ini,
yaitu :
1. Diperlukan ruang tambahan untuk
menyatakan/tempat field pointer.
2. Diperlukan waktu yang lebih
banyak untuk mencari suatu node dalam linked list.
-
Sedangkan keuntungannya adalah :
1. Jenis data yang berbeda dapat
di-link.
2. Operasi REMOVE atau INSERT hanya
dilakukan dengan mengubah pointer-nya saja.
OPERASI DASAR PADA
LINKED LIST.
Ada beberapa
aturan yang didefinisikan pada operasi didalam linked list, yaitu :
- Jika P adalah suatu variabel pointer,
maka nilainya adalah alamat atau lokasi dari variabel lain yang dituju.
- Operasi yang didefinisikan pada suatu
variabel pointer adalah :
1. Test apakah sama dengan NULL.
2. Test untuk kesamaan dengan
variabel pointer lain.
3. Menetapkan sama dengan NULL.
4. Menetapkan menuju ke node lain.
Notasi
yang didefinisikan sehubungan dengan operasi diatas adalah :
1. NODE(P), artinya node yang
ditunjuk oleh pointer P.
2. INFO(P), artinya nilai INFO dari
node yang ditunjuk pointer P.
3. NEXT(P), artinya hubungan (link)
selanjutnya dari node yang ditunjuk oleh pointer P.
Sebagai
contoh, perhatikan linked list dibawah ini :

NODE(P) =
node yang ditunjuk oleh P yaitu node pertama.
INFO(P) = A
NEXT(P) = node ke-dua
INFO(NEXT(NEXT(P))) = C
MENGHAPUS SUATU NODE
DARI LINKED LIST (REMOVE).
Untuk
menghapus node dalam linked list digunakan procedure FREENODE.
Jika
Q adalah suatu variabel pointer, maka FREENODE(Q) akan menyebabkan node yang
ditunjuk oleh variabel pointer Q dihapus dari linked list.
Perhatikan
linked list berikut :
langkah
ke-1 :
Q := Next(P)

langkah
ke-2 :
Next(P) := Next(Q)

langkah
ke-3 :
Freenode(Q)
procedure Freenode(Q)
(a) Next(Q) := Avail

(b) Info(Q) := Null
(c) Avail := Q

MENYISIPKAN SUATU
NODE KE DALAM LINKED LIST
Untuk
menyisipkan node dalam linked list digunakan procedure GETNODE.
Jika
NEW adalah suatu variabel pointer, maka GETNODE(NEW) akan menyebabkan node yang
ditunjuk oleh variabel pointer NEW disisipkan ke dalam linked list.
procedure
Getnode(NEW)
if
Avail = Null
then out-of-free-space
(a) else begin
Getnode :=
Avail;

(b) Avail
:= Next(Avail);

(c) Next(Getnode)
: = Null;
end;

Algoritma menyisipkan
sebuah Node :
(a) Getnode(NEW);
(b) Info(NEW) := Name;

(c) Q
:= Next(P)
(d) Next(P)
:= NEW

(e) Next(NEW)
:= Q

Logika Linked List
pada Array
(a) Jika tidak menggunakan logika linked list
(pada umumnya dalam meng-input data
digunalan cara sequential)
Awal | Insert E | Delete C | Insert F | ||||
1 | A | 1 | A | 1 | A | 1 | A |
2 | C | 2 | C | 2 | 2 | ||
3 | 3 | E | 3 | E | 3 | E | |
4 | 4 | 4 | 4 | F | |||
Insert G | |||||||
Delete E | (overflow) | ||||||
1 | A | 1 | A | ||||
2 | 2 | ||||||
3 | 3 | ||||||
4 | F | 4 | F |
(b) Jika menggunakan logika Linked List
Keadaan
awal Insert E Delete
C
Info | Next | Info | Next | Info | Next | |||
1 | A | 2 | 1 | A | 2 | 1 | A | 3 |
2 | C | 0 | 2 | C | 3 | 2 | 4 | |
3 | 4 | 3 | E | 0 | 3 | E | 0 | |
4 | 0 | 4 | 0 | 4 | 0 |
Insert F Delete E Insert
G
Info | Next | Info | Next | Info | Next | |||
1 | A | 3 | 1 | A | 2 | 1 | A | 2 |
2 | F | 0 | 2 | F | 0 | 2 | F | 3 |
3 | E | 2 | 3 | 4 | 3 | G | 0 | |
4 | 0 | 4 | 0 | 4 |
Mendefinisikan Linked
List dalam Pascal
Type nodeptr = ^ nodetype;
nametype = packed array [1..10] of
char;
nodetype = record
info
: nametype;
next :
nodeptr;
end;
Var p : nodeptr;
node : nodetype;
* Catatan :
P
^. Info : Info dari node yang
ditunjuk oleh pointer P
P^.
Next : Next dari node yang
ditunjuk oleh pointer P
P
:= nil : pointer P
berisi nilai Null
New(P) : fungsi Getnode dalam
Pascal
dispose(P) : procedure Freenode dalam Pascal
Menghapus sebuah Node
dalam Pascal
procedure
removaf(p:nodeptr, var out:nametype);
var q : nodeptr;
begin
if (p^.Next = nil)
then UNDERFLOW-CONDITION
else begin
q := p^.Next;
p^.Next := q^.Next;
out :=
q^.Info;
dispose(q);
end;
end;
Menyisipkan sebuah
Node dalam Pascal
procedure
inseraf(p:nodeptr, in:nametype);
var
q : nodeptr;
begin
New(q);
q^.Info := in;
q^.Next := p^.Next;
p^.Next := q;
end;
Penyisipan pada akhir
dari suatu Linked List (Linked List Antrean) dalam Pascal
Procedure Inserend(first : nodeptr, in :nametype);
Var newnode, q : nodeptr;
Begin
New(newnode);
newnode^.Info := in;
newnode^.Next := nil;
q := first;
do while (q^.next <> nil)
q := q^.Next;
q^.Next := newnode;
End;
Jika sebuah Linked
List digunakan untuk menggambarkan suatu antrean, dalam hal ini pointer dapat
langsung menunjuk ke rear/akhir dari antrean untuk menghindari pengulangan
melalui semua node untuk menemukan node terakhir.
procedure
inserend(in : nametype, var rear : nodeptr);
var newnode : nodeptr;
begin
New(newnode);
newnode^.Info := in;
newnode^.Next := nil;
rear^.Next := newnode;
rear := newnode;
end;
Circular Linked List

Head
Nodes

Circular
Linked List dengan Head Node

Circular
Linked List dengan Head Node kosong
Algoritma
penyisipan node yang berisi variabel Name pada head dalam Linked List
(a) Ambil
node baru pada free storage kemudian node tersebut ditunjuk oleh pointer NEW
(b) Isikan
Info dengan Name pada node baru tsb.
(c) Next
dari node baru tsb. menunjuk ke node yang ditunjuk oleh pointer Head
(d) Pindahkan
pointer Head menunjuk ke node yang baru.
Menghapus
Node Khusus
Procedure removp(head : nodeptr, var
p:nodeptr, out : nametype);
Var prior,
this : nodeptr;
flag
: 0..2;
Begin
prior
:= head;
this
:= head^.next;
flag
:= 1;
While
flag = 1
do
begin
if (this = head)
then
flag := 2;
if (this = p)
then flag := 0
else begin
prior
:= this;
this
:= this^.next;
end;
end;
if
(flag > 0)
then Node yang ditunjuk oleh pointer p tidak ada
dalam List
else begin
prior^.next
:= p^.next;
out
:= p^.info;
dispose(p)
end;
End;
Doubly
Linked List

Tiap node
memiliki pointer yang menunjuk ke node sesudahnya dan pointer yang menunjuk
ke
node sebelumnya.
Node
Sesudahnya : Next(Node)
Node
sebelumnya : Prior(Node)
Next(Prior(P))
= P dan
P = Prior(next(P))
Double Linked List Kosong :

prior
head next Prior(Head)
= Head
Next(Head)
= Head
Dalam Pascal :
Type
nodeptr = ^ nodetype
nodetype
= record
prior : nodeptr;
info : nametype;
next : nodeptr
end;
Procedure
menghapus sebuah node pada Double Linked List
(a) Set
pointer P

(b) Ubah
pointer pada node Next predecessor P ke node Successor P

(c) Ubah
pointer pada node dari prior Successor P ke node Predeccssor P

(d) bebaskan
node yang ditunjuk pointer P
Dalam Pascal :
Procedure Removp(var p:nodeptr, out :
nametype);
Var pred,
succ : nodeptr;
Begin
pred
:= p^.prior;
succ
:= p^.next;
pred^.next
:= succ;
succ^.prior
:= pred;
out
:= p^.info;
dispose(p)
End;
Penyisipan
sebuah Node pada Doubly Linked List
(a) Ambil
sebuah node baru dan isikan datanya
(b) Set
pointer dari Next node baru menunjuk ke Successor P dan pointer Proirnya ke P

(c) Ubah
pointer Next P menunjuk ke node baru
(d) Ubah
pointer Prior dari Successor P menunjuk ke node baru

Contoh
Aplikasi Linked List
Polynomial
anxn + an-1 xn-1 + ... + a2 x2 +
a1 x + a0
Type nodeptr
= ^nodetype;
nodetype
= record
exp
: integer;
coef
: integer;
next
: nodeptr;
end;
143
x4 + 201 x2 + 14 x + 2
a4 = 143 a3 = 0 a2 = 201 a1 = 14 a0 = 2

Katakunci :LINKED
LIST
0 Response to "Materi 6 - LINKED LIST "
Posting Komentar