Materi Manajemen Proses Pada Sistem Operasi
















Secara informal, proses adalah program dalam eksekusi. Suatu
proses adalah lebih dari kode program, dimana kadang kala dikenal sebagai
bagian tulisan. Proses juga termasuk aktivitas yang sedang terjadi, sebagaimana
digambarkan oleh nilai pada program counter dan isi dari
daftar prosesor/ processor’s register.Walau dua proses dapat dihubungkan dengan
program yang sama, program tersebut dianggap dua urutan eksekusi yang berbeda.
Sebagai contoh, beberapa pengguna dapat menjalankan copy yang berbeda pada mail
program, atau pengguna yang sama dapat meminta banyak copy dari program editor.


Setiap proses dalam sebuah sistem operasi mendapatkan sebuah
PCB (Process Control Block) yang memuat informasi tentang proses tersebut,
yaitu: sebuah tanda pengenal proses (Process ID) yang unik dan menjadi nomor
identitas, status proses, prioritas eksekusi proses dan informasi lokasi proses
dalam memori. Prioritas proses merupakan suatu nilai atau besaran yang
menunjukkan seberapa sering proses harus dijalankan oleh prosesor. Proses yang
memiliki prioritas lebih tinggi, akan dijalankan lebih sering atau dieksekusi
lebih dulu dibandingkan dengan proses yang berprioritas lebih rendah. 













DEFINISI PROSES






Terdapat beberapa definisi mengenai proses, antara lain :


a. Merupakan konsep pokok dalam sistem operasi, sehingga
masalah manajemen proses adalah masalah utama dalam perancangan sistem operasi.


b. Proses adalah program yang sedang dieksekusi.


c. .Proses adalah unit kerja terkecil yang secara individu
memiliki sumber daya dan dijadwalkan oleh sistem operasi.













Operasi pada Proses.

 








Metode-metode proses dalam system komputer


1. Batch Processing


    Proses ini timbul akibat kesulitan dan kekurangan yang
dijalani pada waktu komputer dioperasikan tanpa sistem operasi yang disampaikan
dalam satu kelompok (batch).


2. Multi Programming

    Yaitu Suatu Usaha menambah pemanfaatan CPU dimana diusahakan
agar CPU jangan sampai dalam keadaan nganggur atau diam (tidak sedang melakukan
eksekusi). Dilakukan dengan memanfaatkan waktu pada saat suatu program sedang
menunggu penyelesaian proses I/O dan CPU dalam status tidak beroperasi




3. Time Sharing


    Time Sharing adalah proses dimana waktu CPU dabagi menjadi
satu unit yang disebut time slice sehingga memungkinkan banyak User untuk
mengeksekusi komputer


4. Real Time System


    Sistem Real Time merupakan proses dimana waktu menjadi
pertimbangan utamanya. Sistem komputer yang real time harus mampu memproses
data secepat mungkin dimana hasilnya akan digunakan untuk mengetahui dari mana
proses tadi berasal


5. Multi Processing


   Didalam Sistem MultiProcessing beberapa proses digunakan
untuk melakukan pemrosesan dan menghemat waktu proses.










Pengendalian proses


Pengendalian proses adalah disiplin ilmu yang melibatkan
statistika dan teknik yang melibatkan pembuatan mekanisme dan algoritma untuk
mengendalikan keluaran dari suatu proses tertentu.


Sebagai contoh adalah sistem pengaturan temperatur ruangan
agar temperatur ruangan terjaga konstan setiap saat, misalnya pada 20 °C. Pada
kasus ini, temperatur disebut sebagai variabel terkendali. Selain itu, karena
temperatur diukur oleh suatu termometer dan digunakan untuk menentukan kerja
pengendali (apakah ruangan perlu didinginkan atau tidak), temperatur juga merupakan
variabel input. Temperatur yang diinginkan (20 °C) adalah setpoint. Keadaan
dari pendingin (misalnya laju keluaran udara pendingin) dinamakan variabel
termanipulasi karena merupakan variabel yang terkena aksi pengendalian.


Alat pengendalian yang umum digunakan adalah Programmable
Logic Controller (PLC). Alat ini digunakan untuk membaca input analog maupun
digital, melakukan serangkaian program logika, dan menghasilkan serangkaian
output analog maupun digital. Pada kasus sistem pengaturan temperatur,
temperatur ruangan menjadi input bagi PLC. Pernyataan-pernyataan logis akan
membandingkan setpoint dengan masukan nilai temperatur dan menentukan apakah
perlu dilakukan penambahan atau pengurangan pendinginan untuk menjaga
temperatur agar tetap konstan. Output dari PLC akan memperbesar atau
memperkecil aliran keluaran udara pendingin bergantung pada kebutuhan. Untuk
suatu sistem pengendalian yang kompleks, perlu digunakan sistem pengendalian
yang lebih kompleks daripada PLC. Contoh dari sistem ini adalah Distributed
Control System (DCS) atau sistem SCADA.


Dalam prakteknya, sistem pengendalian proses dapat
dikarakteristikkan dalam bentuk:


• Diskrit – Terdapat pada aplikasi manufaktur dan
pengemasan. Pemasangan dengan bantuan robot, seperti yang umum digunakan pada
produksi otomotif, dapat dikarakteristikkan sebagai pengendalian proses
diskrit. Sebagian besar proses manufaktur diskrit melibatkan produksi bagian
produk secara diskrit, seperti pembentukan logam.


• Partaian – Beberapa aplikasi membutuhkan digabungkannya
beberapa bahan baku spesifik dengan cara tertentu pada jangka waktu tertentu
untuk menghasilkan produk samping atau produk akhir. Contohnya adalah pada
produksi lem dan perekat, yang umumnya membutuhkan pencampuran bahan baku dalam
suatu reaktor yang dipanaskan selama periode waktu tertentu. Contoh lain adalah
pada produksi makanan dan obat. Proses partaian biasanya dilakukan untuk
memproduksi produk dengan kapasitas rendah hingga sedang.


• Kontinu – Seringkali proses produksi berlangsung secara terus
menerus tanpa terhenti. Pengendalian temperatur air pada jaket pemanas secara
terus menerus adalah contoh pengendalian proses secara kontinu. Contoh produksi
yang berlangsung secara kontinu adalah produksi bahan bakar. Proses kontinu
pada proses produksi digunakan untuk memproduksi produk dengan kapasitas besar.





Contoh

Sebuah termostat adalah contoh sederhana sistem
pengendalian dengan loop tertutup: secara konstan mengukur temperatur dan
mengatur bukaan kerangan untuk meningkatkan atau menurunkan temperatur ruangan
sesuai dengan pengaturan pengguna.










Penjadwalan Proses





A. Deskripsi Penjadwalan Proses


• Penjadwalan proses merupakan kumpulan kebijaksanaan dan
mekanisme di sistem operasi yang berkaitan dengan urutan kerja yang dilakukan
sistem komputer.


• Sedangkan proses merupakan unit kerja terkecil yang secara
individu memiliki sumberdaya atau unit pemilikan sumberdaya.


Tugas penjadwalan diantaranya adalah sebagai berikut :


• Memutuskan proses yang berjalan.


• Memutuskan kapan dan selama berapa lama proses itu
berjalan.


Sasaran utama dalam penjadwalan proses adalah :


• Adil (fairness)


Adil adalah proses-proses diperlukan sama yaitu mendapat
jatah waktu pemrosesan yang sama dan tak ada pemroses yang tak kebagian layanan
pemroses sehingga mengalami (starvation).


• Efisiensi


Efisiensi atau utilisasi pemroses dihitung dengan
perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses.





• Waktu tanggap (response time), dibagi menjadi :


1. Sistem Interaktif


Waktu tanggap dalam sistem interaktif didefinisikan sebagai
waktu yang dihabiskan dari saat karakter terakhir dari perintah dimasukkan atau
transaksi sampai hasil pertama muncul dilayar (terminal). Waktu tanggap ini
disebut terminal response time


2. Sistem Realtime


Pada sistem waktu nyata (real-time), waktu tanggap di definisikan
sebagai waktu dari saat kejadian (internal atau eksternal) sampai instruksi
pertama rutin layanan yang dimaksud dieksekusi, disebut event response time.
Sasaran penjadwalan adalah meminimalkan waktu tanggap.


3. Turn Arround Time


Waktu yang dihabiskan dari saat program atau job mulai masuk
ke sistem sampai proses diselesaikan sistem.


4. Throughput


Throughput adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan dalam
satu unit waktu.





B. Tipe-tipe Penjadwalan


• Penjadwalan jangka pendek (short-termscheduller)


Penjadwalan ini bertugas menjadwalkan alokasi pemroses
diantara proses-proses ready dimemori utama.


• Penjadwalan jangka menengah (medium-termscheduller)


Penjadwalan jangka menengah adalah menangani proses-proses
swapping (aktivitas pemindahan proses yang tertunda dari memory utama ke memory
sekunder)


• Penjadwalan jangka panjang (long-termscheduller)


Penjadwalan jangka panjang bekerja terhadap antrian batch
(proses-proses dengan penggunaan sumberdaya yang intensif) dan memilih batch
berikutnya yang harus di eksekusi.





C. Strategi Penjadwalan


• Penjadwalan Nonpreemptive


Begitu proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses
tidak dapat diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.


• Penjadwalan Preemptive


Saat proses diberi jatah waktu pemroses maka pemroses dapat
diambil alih oleh proses lain sehingga proses disela sebelum selesai dan harus
dilanjutkan menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu.





D. Algoritma-algoritma Penjadwalan


Algoritma-algoritma yang menerapkan strategi nonpreemptive
diantaranya adalah :


• FIFO (First - In , First - Out)


• SJF (Shortest Job First)


• HRN (Highest Ratio Next)


• MFQ (Multiple Feedbak Queues)





Algoritma-algoritma yang menerapkan strategi preemptive
diantaranya adalah :


• RR (Round-Robin)


• SRF (Shortest - Remaining - First)


• PS (Priority Schedulling)


• GS (Guaranteed Schedulling)





Klasifikasi lain berdasarkan adanya prioritas di
proses-proses yaitu :


1. Algoritma penjadwalan tanpa berprioritas.


2. Algoritma penjadwalan berprioritas yang terdiri dari :


o Algoritma penjadwalan berprioritas statik.


o Algoritma penjadwalan berprioritas dinamis.





kata kunci : manajemen proses pada sistem operasi, materi









0 Response to "Materi Manajemen Proses Pada Sistem Operasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel