Definisi startup dan jenis-jenis perusahaannya

·         Definisi startup dan jenis-jenis perusahaannya

Dalam definisi startup mungkin masih banyak orang yang tidak mengerti istilah ini. Startup kata itu sendiri merupakan adopsi dari bahasa Inggris yang berarti tindakan atau proses memulai organisasi baru atau perusahaan.


Menurut Wikipedia, startup adalah di peruntukan pada usaha yang belum lama beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar perusahaan yang baru dibuat dan dalam tahap pengembangan dan penelitian untuk menemukan pasar yang tepat.

Startup di atas pemahaman dapat dalam terminologi mereka, tapi kita pikir itu akan lebih mudah jika istilah mulai diartikan sebagai sebuah perusahaan baru yang sedang dikembangkan. Mulai mengembangkan 90-an sampai tahun 2000, pada kenyataannya, mulai istilah banyak “dikawinkan” dengan semua berbau teknologi, web, internet dan bidang terkait.

·         Apa Itu Startup? Ini Adalah Jenis dan Contohnya

Startup adalah fenomena bisnis paling banyak digandrungi. Bisnis rintisan berbasis teknologi semacam ini begitu menginspirasi masyarakat luas, terutama generasi milenial.

Generasi melek teknologi ini mudah sekali mengawali bisnis startup.

 

Ø  Pengertian Startup Secara Umum

Barangkali Anda baru menyadari fakta bahwa startup merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa Inggris. Startup secara umum didefinisikan sebagai suatu proses dimulainya bisnis baru.

Startup merujuk pada usaha baru atau bisnis belum lama dirintis.

Istilah startup juga dikaitkan dengan bisnis kecil baru dimulai. Pada tahap pertama bisnis ini mulai bergerak dengan ide usaha, pendanaan, peletakkan dasar sistematika bisnis dan barulah mengawalinya.

 

Ø  Jenis Startup di Indonesia yang Berkembang Pesat

 

Euforia startup di Indonesia seakan masih belum menunjukkan kata berhenti. Perkembangannya begitu cepat dengan jumlah pemain yang cenderung terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Jenis startup di Indonesia juga semakin beragam. Namun dari beberapa jenis startup yang ada, hanya sebagian saja yang benar-benar berhasil menunjukkan eksistensi dan mencetak keuntungan.

1.      Startup E-Commerce

Bisa dibilang startup e-commerce adalah jenis startup yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Sebagian besar startup yang sukses mencapai nilai valuasi tinggi umumnya juga berasal dari industri yang satu ini. Startup e-commerce menyediakan solusi bagi masyarakat yang ingin berbelanja dengan mudah langsung melalui aplikasi atau website secara online. Barang yang diperdagangkan sangat bervariasi.

Contohnya : Shopee, Tkokopedia, Lazada, Bukalapak, Blibli, JD.ID

Shopee, Tokopedia dan Lazada juga menjadi e-commerce yang akan paling sering digunakan selama tiga bulan terakhir. Shopee (77 persen), Tokopedia (64 persen), Lazada (40 persen), Bukalapak (32 persen), JD.ID (27 persen) dan Blibli (23 persen).

2.      Startup Asuransi

Jenis startup yang satu ini menawarkan kemudahan bagi masyarakat yang ingin membeli asuransi atau membayar iuran bulanan. Semua itu bisa dilakukan melalui aplikasi. Di samping memberi kemudahan dalam mendapatkan asuransi, startup jenis ini umumnya juga menyediakan layanan lain yang berkaitan dengan akses ke fasilitas kesehatan, seperti layanan konsultasi dokter, panduan menemukan rumah sakit terdekat hingga layanan surat rujukan.

3.      Startup Properti

Model bisnis startup properti memang mirip dengan startup e-commerce, yakni jual beli. Hanya saja, startup properti lebih mengkhususkan diri pada jual, beli dan sewa properti. Untuk memudahkan pengguna dalam mendapatkan hunian impian, beberapa startup properti juga menyediakan solusi pinjaman KPR (Kredit Pemilikan Rumah).

4.      Startup Game

Jenis startup yang satu ini cukup menjamur di Indonesia. Sesuai dengan namanya, startup game memiliki fokus pada pengembangan game dan mendapatkan keuntungan baik dari pembelian game itu sendiri, item game ataupun dari iklan. Genre game yang dikembangkan juga cukup beragam, mulai dari teka-teki, sportracing, MOBA (Multiplayer Online Battle Arena), RPG (Role Playing Game) hingga FPS (First Person Shooting).

5.      Startup Kesehatan

Sebenarnya startup kesehatan memiliki beberapa kesamaan dengan startup asuransi. Perbedaannya lebih kepada cara dalam menyediakan solusi kesehatan. Startup kesehatan membantu penggunanya melalui informasi kesehatan yang dibagikan. Selain itu, startup yang satu ini juga dapat menghubungkan pengguna dengan tenaga kesehatan.

6.      Startup Fintech

Fintech sebenarnya merupakan kependekan dari financial technology. Aplikasi pembayaran online, marketplace reksadana hingga P2P lending, ketiganya bisa dikategorikan sebagai startup fintech. Pada dasarnya, startup fintech adalah startup yang bergerak dalam industri finansial. Startup ini membantu pengguna mendapatkan layanan keuangan dan mengkombinasikannya dengan kemudahan teknologi.

7.      Startup Sekuritas

Startup sekuritas sebenarnya bisa dikategorikan sebagai sub bagian dari startup fintech. Hanya saja, jenis startup yang satu ini lebih fokus dalam layanan sekuritas. Startup sekuritas membantu memudahkan penggunanya dalam berinvestasi. Melalui teknologi yang dikembangkan, pengguna dapat mencari, membeli dan menjual instrumen investasi, seperti saham dan reksadana secara online.

8.      Startup Pendidikan

Platform kursus atau bimbingan belajar online adalah dua contoh produk yang dikembangkan oleh startup yang bergerak di bidang pendidikan. Startup yang satu ini menyediakan layanan pendidikan dengan menghubungkan antara tenaga pendidik atau tenaga ahli dengan masyarakat yang membutuhkan.

Apa itu perusahaan fintech?

Seperti yang dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan fintech adalah sebuah perusahaan yang berinovasi pada industri jasa keuangan dengan memanfaatkan penggunaan teknologi.

Fintech memiliki model bisnis yang menjanjikan lebih banyak fleksibilitas, keamanan, dan efisiensi, karena memanfaatkan aplikasi atau website yang bisa diakses secara online.

Perusahaan fintech yang sudah berizin dan diawasi oleh OJK dan AFPI diharuskan untuk mengikuti regulasi dan ketentuan yang berlaku. Jika melakukan pelanggaran, OJK memiliki wewenang untuk memberikan sanksi hingga mencabut izin operasional perusahaan tersebut.

Perbedaan fintech legal dan ilegal

Agar masyarakat tidak terjebak fintech ilegal, OJK melalui situs resmi memberikan perbedaan antara fintech legal dan ilegal. Berikut di antaranya:

No.

Perbedaan

Fintech Ilegal

Fintech Legal

1

Bunga dan Denda

Bunga dan denda sangat besar serta tidak transparan.

Diwajibkan memberikan informasi mengenai bunga dan denda maksimal yang dibebankan kepada peminjam.

AFPI mengatur biaya pinjaman maksimal 0,8 persen per hari dan total seluruh biaya termasuk denda adalah 100 persen dari nilai pokok pinjaman.

2

Regulator/Pengawas

Tidak ada regulator khusus yang bertugas mengawasi kegiatannya.

Terdaftar OJK dan berada dalam pengawasan lembaga tersebut yang sangat memperhatikan aspek perlindungan konsumen.

3

Cara Penagihan

Melakukan penagihan dengan cara kasar, cenderung mengancam, tidak manusiawi, dan bertentangan dengan hukum.

Wajib mengikuti sertifikasi tenaga penagih yang dilakukan oleh AFPI.

4

Kepatuhan Peraturan

Melakukan kegiatan tanpa tunduk pada peraturan, baik POJK maupun peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.

Wajib tunduk pada peraturan, baik POJK maupun peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5

Lokasi Kantor/Domisili

Tidak memiliki alamat kantor yang jelas dan bisa jadi berada di luar negeri untuk menghindari aparat hukum.

Memiliki alamat kantor yang jelas, disurvei OJK dan dapat dengan mudah ditemui melalui penelusuran di Google.

6

Syarat Pinjam Meminjam

Cenderung sangat mudah, tanpa menanyakan keperluan pinjaman.

Perlu mengetahui tujuan pinjaman serta membutuhkan dokumen-dokumen untuk melakukan credit scoring.

7

Asosiasi

Tidak memiliki asosiasi dan tidak dapat menjadi anggota Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI).

Wajib menjadi anggota AFPI.

 

Masyarakat juga dapat mengetahui daftar perusahaan fintech legal melalui laman resmi OJK. Jika fintech tempat kamu berencana mengajukan pendanaan tidak ada dalam daftar, sudah dipastikan kalau perusahaan tersebut adalah fintech ilegal.

  

8 Perusahaan Fintech Indonesia Paling Berkembang saat ini dan

Sudah legal

 

1. Amartha

Amartha merupakan salah satu perusahaan FinTech di Indonesia yang menerapkan layanan P2P lending. Produk yang mereka luncurkan diberi nama Tanggung Renteng.

2. Cek Aja


Selanjutnya adala sebuah situs yang bernama cekaja.com merupakan sebuah situs yang memberikan informasi layanan finansial yang mencakup asuransi, kredit, serta berbagai macam investasi.

3. Bareksa

Bareksa ini merupakan sebuah marketplace yang dapat melakukan transaksi jual beli sebuah produk finansial reksa dana dengan online.

Selain fokus dalam hal finansial reksa dana, dalam startup ini terdapat juga sebuah onformasi yang memuat tentang obligasi, saham, dan juga investasi.

4. Doku

Bagi Anda yang biasa menggunakan fitur fb adsense atau lainnya pasti sudah akrab dengan yang namanya Doku. Ya, doku sendiri merupakan salah satu sistem pembayaran secara online di Indonesia yang didirikan pada tahun 2007.

5. Go-Pay

Bagi Anda pengguna transportasi online Go-jek pastinya sudah tidak asing dengan sebuah sistem pembayaran Go-pay yang ada dalam aplikasi tersebut.

6. Midtrans

Midtrans hadir sebagai perusahaan yang neyediakan jasa payment gateaway setup. Atau dengan kata lain memudahkan konsumen untuk melakukan pembayaran.

 

7. Finansialku

Dalam situs tersebut, Anda akan diberi tahu mengenai cara berinvestasi, menggunakan reksana dana, saham, asuransi, sampai persiapan pensiun dengan terencana dan juga terperinci dengan baik

 

8. T-Cash

Telkomsel selain dikenal sebagai provider terbesar di Indonesia, beberapa tahun kebelakang tepatnya di tahun 2010 mengeluarkan sebuah layanan digital yaitu T-Cash. T-Cash merupakan FinTech yang dibuat oleh telkomsel untuk kemudahan transaksi.

 

Dikutip dari laman resmi OJK, berikut daftar 86 perusahaan pinjol ilegal terbaru per April 2021 menurut OJK:

·                Rupiah Indo - Beragam Pinjaman Uang Dana Tunai.

·                Rupiah Indo - Daftar Pinjaman Online Cepat Aman.

·                PETIR Rupiah indonesia.

·                Ai Money.

·                Ada Uang.

·                Daily Kredit - Pinjaman Online yang efisien.

·                Petirpet.

·                UangKaya

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan FinTech

Kelebihan Menggunakan Fintech

  • Memberikan Kemudahan untuk Memberikan Donasi
  • Memberikan Kemudahan untuk Melakukan Pembayaran
  • Memudahkan Anda untuk mengelola Keuangan
  • Memudahkan Masyarakat untuk Membuka Rekening
  • Memilih Produk Keuangan yang Sesuai dengan Kebutuhan
  • Memudahkan seseorang untuk berinvestasi

 

Kekurangan Menggunakan FinTech

Selain memiliki kelebihan, penggunaan FinTech pun memiliki sebuah kekurangan yaitu harus dipastikan keaslian situsnya dan juga harus mengetahui apakah situs tersebut telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan atau lebih dikenal dengan nama OJK.

Karena banyak sekali situs-situs pengumpulan dana yang tak jelas keberadaannya sehingga banyak menimbulkan kerugian pada masayarakat.

Kehadiran FinTech ini tujaun utamanya adalah untuk memudahkan seseorang bertransaksi. Namun, jika sudah dilabeli dengan keuntungan yang menggiurkan dan pengumpulan dana yang tidak jelas maka harus diwaspadai.

 

0 Response to "Definisi startup dan jenis-jenis perusahaannya"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel